21.10.12

Kerugian Tinta Printer Infus

Jakarta - Menggunakan tinta printer infus sekilas memang terlihat murah. Namun sebuah survei memperlihatkan, kini mulai banyak yang menyadari kerugiannya.

Hewlett-Packard (HP), mengutip survei terbaru firma riset IDC, menyebutkan bahwa pengguna printer rumahan maupun kantoran kini menyadari bahwa penggunaan tinta alternatif seperti Continuous Ink Supply Systems (CISS) alias tinta infus dan isi ulang akan menggugurkan garansi.

Selain itu, ia juga berpotensi merusak printer dan berdampak pada biaya penggantian printer yang menyebabkan mereka malah harus mengeluarkan biaya lebih mahal.

"Mereka yang menyadari itu kebanyakan dari kalangan bisnis di perkantoran sebanyak 62%. Sisanya 38% adalah pengguna printer rumahan," kata Ellya selaku Market Development Manager IWS Hewlett-Packard (HP) Indonesia.

Tinta sering tumpah dan bocor menjadi alasan sebagian besar responden tak lagi menggunakan tinta infus. Selain itu, mereka juga mengeluhkan mesin printer yang sering macet, print-head cepat kering dan rusak, serta tak kalah penting adalah buruknya kualitas cetak. 

"Lantas 70% di antaranya balik lagi menggunakan tinta original, sementara 22% mencari alternatif lain seperti pakai tinta cartridge," papar Ellya.

Dari survei ini juga diketahui bahwa sebagian besar consumer printer mengedepankan kecepatan mencetak, total biaya yang dikeluarkan serta kualitas cetak yang baik. Selain itu, mereka juga menginginkan beragam fitur menarik yang memudahkan mereka mengoperasikannya.  (*)

Kerugian Printer Infus itu Apa? (**)
1.Refill / Isi ulang sendiri : Resiko bocor / Blobor membuat catridge malah rusak dan sisa tinta menyebabkan korosi dan kerusakan pada Printhead pada penggunaan jangka waktu tertentu

2. Memang betul dengan tinta sistem CISS infus dapat menekan cost atas pembelian cartridge original.  TAPI Pada printer merk tertentu, akan mengalami penyumbatan pada head printer jika tidak dipakai secara rutin atau jarang dipakai dalam jangka lama. Jika jarang dipakai, maka fungsi tinta infus mubazir, malah membuat masalah baru pada head printer yang kerap kali mampet dan hasil cetak bergaris, warna tidak merata

3. Setiap menghidupkan printer, secara otomatis printer akan menarik/mengeluarkan tinta ke wastepad yg terdapat dalam printer. Tanpa dipakai buat print, jika printer kerjanya dimatikan dan dihidupkan terus menerus, lama kelamaan tintanya juga habis 

4.Pada pemakai tinta infus, biasanya dibuatkan jalur pembuangan tinta buangan di luar body printer (*), tentunya harus membuka body printer dan otomatis garansi hangus. 
(*) Merk Epson dan Canon 

5.Dalam jangka waktu yang lama, kondisi parts yang akan duluan mengalami masalah adalah selang infusnya, karena unsur campuran kimia tinta ditambah dengan kondisi udara, selang infus bisa mengalami kaku/retak sehingga terjadi kebocoran diluar atau didalam printer. Syukur2 kebocoran tidak di dalam printer, kalo iya bisa saja kena mainboardnya sehingga terjadi koslet. 

FAKTA LAINNYA TENTANG PRINTER INFUS (NON Ori): 
A. Menggunakan selang yang menghubungkan botol tinta dengan catridge , dimana selang ini dapat mempengaruhi kinerja head , disebabkan beban motor penggerak bertambah berat , apalagi banyak system CISS menggunakan catridge yang lebih berat dari catridge original. 

B. Selang penghubung bergerak jika printer mencetak yang dapat mengakibatkan naiknya tekanan pada selang , yang dapat berakibat : 
1. Jika tekanan botol lebih tinggi dari catridge maka tinta tidak tersedot ke catridge yang menyebabkan gagal cetak (karena ada warna yang tidak dicetak dengan semestinya) 

2. Dan jika tekanan catridge lebih besar dari botol maka catridge akan kebanjiran tinta yang menyebabkan head mudah mampet, waste ink cepat penuh dan boros tinta. 

C. Menggunakan selang plastik biasa yang dapat melar dengan mudah sehingga sering terjadi botol dan selang tidak vacum , padahal inti CISS botol dan selang harus vacum - artinya tidak ada udara yang dapat mengalir pada selang dan botol , dan ini yang menyebabkan turunnya tekanan pada catridge sehingga tinta tidak keluar secara sempurna dari catridge ke head nozzle dan akibatnya hasil cetak menjadi jelek dan warna tidak merata


(misalnya harusnya 1/1000 ml tinta keluar dari catridge ke nozzel pada tekanan pada catridge 85 % dari full tekanan - tekanan standar seluruh catridge , tetapi karena tekanan menurun, sehingga tinta tidak keluar 1/1000 ml tetapi mungkin cuman 60 % s.d. 70 % nya ,sehingga hasil cetak tidak maksimal).

Source : Yahoo Answer

(*) Sumber:
http://inet.detik.com/read/2012/10/03/190829/2054013/317/tinta-printer-infus-mulai-ditinggalkan



No comments:

Post a Comment