"Ada persepsi bahwa tinta printer adalah salah satu cairan yang paling mahal di dunia"
Ya, mungkin juga benar seperti itu. Seseorang mungkin berpikir bagaimana ia membelanjakan uangnya begitu mahal untuk membeli sebuah kartrid tinta yang isinya hanya beberapa ml dibandingkan membeli satu botol saos kecap yang isinya jauh lebih banyak dengan nilai yang sama?
Tulisan ini akan membahas "Mengapa tinta printer begitu mahal?"
Alasan: Teknologi Tinta itu mahal untuk dikembangkan, dan Anda membayar untuk kehandalan dan kualitas gambar yang di hasilkan. Tinta HP ini sangat berbeda dari sudut pandang teknologi, dimana pengguna yang khawatir tentang biaya cetak per halaman lebih memilih untuk membeli kartrid tinta ukuran "XL" dan isinya lebih banyak.
Artinya: Anda mendapatkan nilai dari uang Anda, meskipun tampaknya tidak akan seperti itu dengan harga Tinta yang masih mahal, terutama jika Anda harus menggunakan printer Photosmart hanya untuk mencetak halaman teks hitam dan putih.
Bagaimana dengan Tinta Refill / Isi Ulang?
Tinta isi ulang tidak dapat selalu di andalkan, karena menghasilkan kualitas cetak yang rendah dan menghasilkan lebih sedikit jumlah halaman cetak di bandingkan kartrid tinta HP Original.
Untuk perhitungan, HP menggunakan standard ISO (ISO 24711 dan 24712) untuk menentukan nilai teks dan grafis pada setiap halaman hasil cetak dari kartrid tinta, tapi tidak untuk gambar foto.
Tinta HP adalah Teknologi
Sebagai suatu nilai dari kartrid tinta HP, yang kelihatannya memiliki harga per mililiter setara dengan emas cair tetapi juga biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan HP. HP menghabiskan $ 1 Milliar USD per tahun untuk penelitian dan pengembangan tinta. Tinta harus di formulasikan untuk dapat menahan panas sampai 300 derajat, penguapan, dan di semprotkan pada pancaran 30 mil per jam, pada tingkat 36.000 tetesan|Drop per detik, melalui lubang micro yang sangat halus sepertiga dari ukuran rambut manusia, Setelah semua proses tersebut, Tinta itu harus kering seketika di cetak di atas permukaan kertas.
HP telah memulai teknologi Tinta Inkjet sejak pertama kali Printer berbasis tinta nya diluncurkan pada tahun 1985. Pada waktu itu kartrid tinta memiliki 12 lubang (Nozle) di setiap Print Head dan menembakkan tetesan pada ukuran 10.000 per detik. Teknologi di hari ini, yaitu sebuah Printer HP Photosmart menggunakan 3.900 nozle untuk menghasilkan 122 juta tetes per detik di atas kertas. Anda dapat melihat perbedaan hasil cetaknya di sini:
Peningkatan kualitas gambar pada printer tinta (Inkjet) dari tahun 1985 - 2008. Alasan perbaikan: ukuran dot yang lebih kecil karena nozle lebih kecil, pengembangan dari warna tinta Biru Muda dan Magenta (warna yang lebih muda terlihat lebih kecil untuk mata), kemampuan untuk memberikan 2 ukuran tetesan yang berbeda (sekecil 1,3 pico-liter, itu artinya bisa memuat 4 miliar pico-liter dalam satu sendok teh)
Kesimpulan: Berapa banyak tinta yang Anda dapatkan?
Melihat dari Nilai menjadi Biaya, mengapa HP atau produsen tinta lainnya dalam hal ini Tidak memberikan informasi berapa volume cairan di setiap kartrid sehingga pengguna dapat membandingkan biaya per cetaknya? Anda bisa mendapatkan ukuran itu untuk sebuah botol Coca Cola, satu galon gas, atau pasta gigi - tapi tidak untuk tinta.
"Setiap sistem memiliki cara yang berbeda menggunakan tinta atau ukuran drop/tetesan yang berbeda, Jika Anda melihat ukuran volume, Anda tidak akan melihat perbedaan-perbedaan itu dan akan membingungkan pelanggan.
HP adalah perusahaan satu satunya yang memasukkan halaman hasil cetak (Pageyield) pada setiap kartrid tinta nya. Tapi berdasarkan apa? Metode untuk mengukur hasil halaman cetak kadang bisa membingungkan konsumen.
Semua alasan ini yang sepenuhnya mengungkapkan satuan volume kartrid tinta. Dengan asumsi rata-rata jumlah picoliters per tetes pada setiap print head, biaya cetak per halaman harusnya relatif cukup mudah untuk dihitung.
Jadi Tambah wawasan... trima kasih infonya
ReplyDelete@Widodo: Tks sudah mampir di Blog ini
Delete